4 Anime Keren di Tahun 2022 yang Layak Dinantikan
Pada 2021 lalu, ada banyak anime keren yang menarik perhatian penonton. Beberapa anime menarik perhatian karena merupakan adaptasi manga populer seperti Attack on Titan atau To Your Eternity. Sedangkan anime keren lainnya menarik berkat sutradara di belakangnya seperti Sonny Boy ciptaan Shingo Natsume (One Punch Man, Boogiepop & Others) hingga Heike Monogatari arahan Naoko Yamada (K-On, A Silent Voice).
Tahun baru sudah dimulai. Akan banyak anime baru yang bisa membuat penonton anime merasa antusias. Beberapa adaptasi manga terkenal seperti Blue Lock dan Chainsaw Man sudah pasti bakal banyak ditunggu. Sekuel anime populer hingga cult classic seperti Kaguya-sama: Love is War? dan Tatami Time Machine Blues juga pasti punya segmen penontonnya sendiri. Namun, anime yang layak di-hype-kan, nggak cuma adaptasi manga populer dan sekuel dari anime lama.
Tahun ini ada banyak anime keren yang layak mendapat hype penonton. Mulai dari kembalinya sutradara dengan cult following tim produksi all star hingga adaptasi manga legendaris. Ada seribu alasan mengapa anime keren di bawah ini layak ditunggu.
#1 The Orbital Children
Mengawali tahun ini, dunia anime bakal kedatangan kembali salah satu sutradara anime legendaris setelah hampir satu dekade non-aktif. Mitsuo Iso dikenal di kalangan pecinta animasi sebagai animator dengan talenta dalam membuat adegan akting karakter yang realistis. Sebagai sutradara, dia juga dikenal akan serial sains fiksi ciptaannya bernama Dennou Coil.
Pada akhir Januari tahun ini, Iso bakal kembali lagi ke industri anime dengan karya terbarunya The Orbital Children. Anime ini bakal tayang di Netflix dalam bentuk serial berjumlah 6 episode. Berlatar belakang pada 2045, perjalanan luar angkasa digambarkan sudah merupakan suatu hal jamak.
Di stasiun luar angkasa Anshin, anak-anak yang lahir di bumi dan anak-anak yang lahir di bulan bertemu dalam perjalanan mereka menuju luar angkasa. Saat stasiun tersebut terkena serangan teroris, anak-anak ini harus bekerja sama untuk memastikan bahwa mereka dapat kembali ke rumah mereka masing-masing.
Bagi kalian yang sudah pernah menonton Dennou Coil mungkin akan merasa familier dengan keberadaan banyak konsep teknologi dari serial tersebut. Hal semacam itu muncul kembali pada trailer anime ini. Namun, bukan cuma konsepnya. Kepala sutradara animasi Dennou Coil, Toshiyuki Inoue (Millennium Actress, Tokyo Godfather), juga bakal ikut meramaikan produksi anime ini sebagai animator utama. Seperti Iso, Inoue juga salah satu animator kawakan yang terkenal akan animasi akting karakter. Dengan tim produksi solid, The Orbital Children bisa jadi anime pas untuk membuka tahun ini.
#2 Goodbye, Don Glees!
Selanjutnya ada film anime dari sutradara Atsuko Ishizuka (No Game No Life, A Place Further Than the Universe). Anime ini akan tayang di bioskop pada Februari bulan depan. Berangkat dari kesuksesan A Place Further Than the Universe atau Yorimoi pada 2019, Ishizuka kembali dengan film terbarunya berjudul Goodby, Don Glees!. Produksi film ini akan mempertemukan Ishizuka dengan mayoritas tim Yorimoi seperti desainer karakter Takahiro Yoshimatsu, sutradara fotografi Yuki Kawashita, hingga sutradara seni Saho Yamane.
Namun berbeda dengan Yorimoi, kali ini fokus cerita akan ada pada tiga remaja cowok bernama Roma, Toto, dan Drop. Mereka bertiga dipersalahkan oleh warga desa sebagai penyebab kebakaran hutan. Lalu, mereka bertiga harus menemukan drone yang dapat membuktikan bahwa mereka tidak bersalah. Tidak disadari oleh mereka bertiga, ini akan menjadi awal mula petualangan yang akan membuat mereka pergi hingga ke Islandia.
Ishizuka berkomentar bahwa latar belakang Islandia untuk film ini dia putuskan setelah membuka peta dan melihat ke arah berlawanan dari benua Antartika. Jadi bisa dibilang film ini adalah spiritual sequel dari Yorimoi, hanya dengan fokus ke remaja cowok daripada cewek. Saya selalu senang setiap ada sutradara generasi baru mendapat kepercayaan lebih untuk membuat anime orisinal ciptaan mereka sendiri. Maka Goodbye, Don Glees merupakan salah satu film anime paling saya tunggu tahun ini.
#3 Inu-oh
Masih bicara soal film anime, ada karya terbaru dari Masaaki Yuasa berjudul Inu-oh yang akan tayang musim panas ini. Film ini berkisah pertemanan antara Inu-oh, penari dengan karakteristik unik yang membuatnya harus memakai topeng dengan seorang pemain Biwa buta bernama Tomona. Sebagai partner, Tomona dan Inu-oh menggunakan talenta mereka untuk bertahan hidup di lapisan terbawah masyarakat. Namun, seiring lagu demi lagu mereka pentaskan, Inu-oh perlahan tapi pasti bertransformasi menjadi seseorang dengan wajah yang menawan.
Setelah memproduksi beberapa film dengan visual condong ke arah anime arus utama seperti Ride Your Wave dan Japan Sink: 2020, film Inu-oh mengambil direksi di bidang visual yang jauh lebih familier di memori para penggemarnya. Sebagai salah satu penggemar beratnya, saya sangat menyambut kembali Yuasa dengan gaya berani seperti ini. Apalagi sebagai film selebrasi 2 dekade kariernya di industri anime, Yuasa tidak kaleng-kaleng saat menyusun tim produksinya. Banyak animator legendaris yang pernah bekerja bersama Yuasa, kembali pada produksi film ini.
Sebut saja kolaborator reguler Yuasa, Nobutake Ito yang bakal menjadi desainer karakter dan salah satu sutradara animasi. Sedangkan untuk kepala sutradara animasi akan dipegang oleh Yoshimichi Kameda, dengan namanya yang sudah tersohor di kalangan pencinta animasi. Tak ketinggalan ada animator yang namanya sudah sinonim dengan animasi Naruto, Norio Matsumoto. Matsumoto juga akan ikut serta dalam proyek ini sebagai animator utama.
#4 Uzumaki
Terakhir ada adaptasi manga horor klasik berjudul Uzumaki. Serial anime ini sempat tertunda 2 tahun karena pandemi, sebelum akhirnya dijadwalkan tayang Oktober 2022 di Adult Swim. Bercerita tentang suatu desa yang penduduknya semakin lama terobsesi dengan bentuk spiral, Uzumaki adalah salah satu karya paling populer dari mangaka Junji Ito. Jadi, ada banyak harapan akan adaptasi ini.
Namun, penggemar Ito bisa optimistis karena ia sendiri memberikan persetujuan terhadap ditunjuknya Hiroshi Nagahama (Mushishi, Detroit Metal City) sebagai sutradara serial ini. Sutradara Aku no Hana ini terkenal akan gayanya yang unorthodox. Namun, ini bisa membuat penonton merasa merinding tidak nyaman. Ito pun dalam wawancara memuji penggunaan teknik rotoscoping di anime Aku no Hana.
Pendekatan anti-mainstream tersebut dibawa dalam produksi kali ini. Di mana Nagahama memutuskan untuk membuat adaptasi Uzumaki hitam putih. Ini sebagai bentuk penghormatan terhadap manga aslinya. Hal ini membuat Junji Ito langsung memberi lampu hijau atas adaptasi manganya. Menjadi menarik untuk disimak bagaimana Nagahama akan mengadaptasi manga horor klasik dengan metode yang menghormati material aslinya.
Sebelum artikelnya menjadi kepanjangan, sekian dulu anime yang menurut saya layak masuk radar para penonton anime di tahun ini. Mudah-mudahan, ini bisa jadi panduan menonton anime terutama yang ingin menonton anime di luar adaptasi manga populer dan sekuel serial lama. Tahun ini kalian paling hype dengan tontonan yang mana, nih?